Sabtu, 12 April 2008

PROFIL LePPAS-INDONESIA

Makna Filosofis Logo
Burung merpati melambangkan kebebasan dalam melakukan kreatifitas yang inofatif, yang mencoba untuk memberikan pencerdasan terhadap anak bangsa. Burung merpati ini, menggunakan bulu sayapnya untuk memberikan simbol (baca: tulisan), bahwa ada bahasa hati yang ingin di maknai dan di pelajari oleh seluruh umat manusia. Tulisan di atasnya "Lembaga Pemerhati Pendidikan Anak Bangsa" di tulis melingkar dan ujungnya ketemu di bumi, memberikan arti bahwa LePPAS berusaha untuk membumikan nilai dan prinsip yang selama ini melangit. Tak ada tanda yang mengikat burung merpati untuk terbang bebas. Dapat kita lihat dengan tidak adanya garis yang melingkar, yang bisa membuat burung merpati tidak bebas dalam melakukan gerak menjadi lebih baik
Sejarah Pembentukan
Lembaga pemerhati pendidikan anak bangsa adalah sebuah lembaga nirlaba . Khitah perjuangannya di arahkan pada pendidikan. Lembaga ini lahir sebagai komitmen untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan upaya menguatkan demokrasi sekaligus sebagai anti tesa dan sintesa terhadap realitas institusi pendidikan yang semakin tidak humanis, pro-pasar dan diskriminatif. Lembaga Pemerhati Pendidikan Anak Bangsa (LEPPAS) di dirikan pada hari Rabu tanggal 2 mei 2007 di makassar oleh sekelompok anak muda (mahasiswa( yang memiliki harapan dan gagasan yang sama terhadap pendidikan indonesia, suatu hari yang di peringati sebagai hari pendidikan nasional. Kemudian dalam perjalanan selanjutnya penguatan kelembagaan Leppas tidak lepas dari upaya untuk melibatkan seluruh pihak yang mempunyai ide dan gagasan tentang pendidikan baik secara nilai, prinsip dan prakteknya.
Latar Belakang
Gambaran dunia mengisaratkan dunia tanpa batas, Pengaruhnya pun merambah sampai perubahan besar-besaran terhadap sistem dan tatanan sosial yang ada khususnya bagi indonesia. Pendidikan menjadi kebutuhan setiap orang, di sisi lain pendidikan indonesia mengalami kesenjangan seperti : pendidikan menjadi ruang yang semakin komersil, sulit di jangkau masyarakat bawah, institusi pendidikan tidak produktif.
Pendidikan jauh dari prinsip ilmiah, murah dan demokratis. Pendidikan di sini di maknai sebagai upaya penguatan masyarakat sipil dengan cara membuka dan menciptakan ruang pembelajaran tersebut di harapkan mampu menjadikan struktur masyarakat sipil lebih sehat dan tangguh. Dalam prosesnya masyarakat sebagai subject bukan selalunya menjadi object. Ruang pembelajaran di ciptakan melalui program partisipatif dan advokasi yang terencana, terukur dan senantiasa di monitoring pada setiap tahapan prosesnya.
VISI

MENCERDASKAN KEHIDUPAN ANAK BANGSA MELALUI PENGUATAN DEMOKRASI UNTUK MENCAPAI KESEJAHTERAAN RAKYAT.

MISI

A. Menderdaskan kehidupan anak bangsa
Peningkatan Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
Peningkatan Kualitas Pendidikan dan
Penguatan Kualitas anak bangsa
B. Penguatan Demokrasi
Penguatan Kelembagaan demokrasi
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
C. Kesejahteraan Rakyat
Peningkatan kualitas Kesehatan Masyarakat
Pengembangan Aktivitas Ekonomi Lokal

E-mail
leppas_indonesia@yahoo.com

Blog
leppasindon.blogspot.com

PROGRAM KERJA

A. Jangka Menengah
1. Pemetaan Partisipatif untuk melahirkan peta social wilayah kerja Lembaga
2. Peningkatan akses masyarakat terhadap sumber-sumber permodalan
3. Peningkatan akses masyarakat terhadap berbagai informasi dan pengetahuan
4. Penanggulangan kemiskinan
5. Pengurangan Pengangguran
6. Menciptakan akses bagi masyarakat dalam hal pendidikan luar sekolah

B. Jangka Menengah
1. Pemetaan Partisipatif untuk melahirkan peta social wilayah kerja Lembaga
2. Peningkatan akses masyarakat terhadap sumber-sumber permodalan
3. Peningkatan akses masyarakat terhadap berbagai informasi dan pengetahuan
4. Penanggulangan kemiskinan
5. Pengurangan Pengangguran
6. Menciptakan akses bagi masyarakat dalam hal pendidikan luar sekolah

C. Jangka Panjang
1. Penguatan Sumber Daya Ekonomi Masyarakat Desa (Terpinggirkan)
2. Penguatan Kelembagaan Masyarakat
3. Penguatan Sumber Daya Manusia (Terutama untuk Generasi yang akan datang)
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
5. Pendidikan dan Pelatihan
6. Pendidikan peningkatan kapasistas SDM
7. Pendidikan dan Pelatihan membangun kecerdasan
8. Pendidikan dan Pelatihan penanggulangan bencana
9. Pendidikan dan Pelatihan anti korupsi
10.Pendidikan dan Pelatihan lingkungan berkelanjutan
11.Pendidikan dan Pelatihan Demokrasi
12.Pendidikan dan Pelatihan Fasilitator
13.Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan masyarakat
14.Pendidikan dan Pelatihan emansipasi
15.Pendidikan Pemberdayaan masyarakat
16.Pendidikan dan Pelatihan advokasi dan aksi
17.Pendidikan dan Pelatihan menyusun renstra
18.Pendidikan dan Pelatihan Hak Asasi Manusia

Advokasi
Buta aksara
Kebijakan Menindas
Kemiskinan
Kebodohan
Pelanggaran HAM

Media informasi
Perpustakaan terbuka
Perpustakaan UU
Situs internet pendidikan dan pelatihan

Dewan penasehat :

Prof. Dr. Anwar Arifin
Prof. Dr. Aris Munandar
A. Pattabai pabokori

Dewan Pakar :

Drs. Alwi Rahman
Iqbal Parewangi
Dr. Sabri A. R

Dewan Pengurus Harian :

Direktur eksekutif : Mustari M. Bintang
Sekretaris : Syahrul Ramadhan
Direktur Keuangan : Muttahara
Direktur Data dan Informasi : Hapsa Marala
Direktur Kajian Strategis Pemb. : Muh. Amir
Direktur : Muh. Mu’min F
Direktur Advokasi dan Aksi : Abd. Rahman
Direktur Jaringan Stakeholder : Syahnudin

4 komentar:

Ahmad Jumaili mengatakan...

Mampir....
Bintang, Somba dkk.
Jhellie MAmpir ne, maju terus Leppas, demokratisasi pendidikan HARGA MATI..!

Salam demokrasi
Jhellie Mataram

kasek mengatakan...

maap saya baru di makassar baru 2 minggu..ssekedar berkenalan..terima kasih
salam perjuangan..
anti kapitlis-liberalis
dust_strike@yahoo.co.id

Wicha Spicca Breeze mengatakan...

Setuju... Pendidikan harus diutamakan, untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas...

Serambi Hikmah mengatakan...

Kibarkan Sayapmu!